Lompat tali, kelereng dan engklet – kalian pasti pernahkan mendengar, paling tidak, satu dari permain tradisional ini? Nah, tahukah kamu kalau beberapa permainan tradisional nusantara memiliki kemiripan dengan permainan tradisional di negara lain?
Tentunya, mereka mempunyai twistnya sendiri yang berbeda dengan permainan tradisional kita. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa memang ada kemiripannya!
Apa saja sih permainannya? Dan darimana saja sih asal permainan tersebut?
Yuk, dibaca!
- Lompa Tali dengan Jimena Baquero (Kolombia)
Permainan lompat tali memang salah satu permainan tradisional yang masih populer sampai sekarang. Nah tahukah kamu kalau permainan yang mirip seperti ini juga cukup terkenal di Kolombia?
Di Kolombia, permainan ini disebut dengan jimena baquero. Cara dan alat yang dipakai untuk melakukan permainan ini sama dengan apa yang kita lakukan di Indonesia!
Kita, sebagai pemain, harus melompati tali yang terbuat dari rangkaian karet dengan ketinggian yang berbeda-beda. Tetapi jimena baquero harus dimainkan oleh, sedikitnya, 3 orang; satu orang yang meloncat dan dua orang yang memegangi talinya.
Permainan jimena baquero dimulai dengan ketinggian sebatas lutut lalu naik ke pinggang, dada dan yang tertinggi adalah heave atau diatas kepala.
- Engklek dengan Hopscoth (Eropa)
Permainan selanjutnya adalah hopscotch! Sebetulnya, hopscotch merupakan permainan tradisional yang dikenal hampir di seluruh dunia. Di Indonesia, permainan ini dikenal dengan nama engklek atau sunda manda!
Permainan ini harus dilakukan secara bergantian dan seseorang yang mendapatkan kesempatan untuk bermain harus melempar batu dan melompat sesuai dengan peraturan yang berlaku!
Dipercayai bahwa permainan ini sudah berusia sangat tua! Bahkan ada yang mengklaim bahwa permainan ini sudah ada dari jaman kekaisaran romawi. Tetapi permainan ini memang sangat populer di benua Eropa – khsuusnya di kalangan anak perempuan pada masa perang dunia.
- Kelereng dengan Hakan Tuncer (Turki)
Hakan tuncer merupakan permainan yang digemari di Turki. Pada dasarnya, cara bermainnya sama seperti permainan kelereng atau gundu di Indonesia!
Cara bermain serta alat yang dibutuhkan untuk bermainnya pun sama seperti di Indonesia! Jadi, kamu hanya membutuhkan kelereng bola kaca untuk bermain permainan ini!
Sedikit perbedaan diantara hakan tuncer dan kelereng adalah shape yang harus kamu gambar. Di Indonesia kamu harus menggambar lingkaran sebagai batas kelereng tetapi di Turki – mereka, biasanya, menggambarkan segitiga.
Jadi, jika di Indonesia pemain harus menyingkirikan kelereng lawan dari sebuah lingkaran – di Turki, kamu harus menyingkirkan lawan keluar dari segitiga!
- Bentengan dengan Agawan Base (Filipina)
Agawan base merupakan permainan anak tradisional dari Filipina. Di Indonesia, mainan dikenal juga dengan Bentengan!
Cara bermain dari dua permainan ini sama. Ada dua kelompok, dengan jumlah pemain yang sama, dimana masing-masing kelompok bertugas menjaga base atau bentengnya sendiri sekaligus menyerang benteng lawannya.
Di Indonesia, kelompok pertama yang dapat menyentuh benteng lawannya menang. Sedangkan dalam agawan base, kelompok kamu harus menyentuh benteng lawan kamu sebanyak lima kali dahulu – sebelum dianggap menang.
- Congklak dengan Mancala (Timur Tengah)
Mancala dikenal juga dengan congklak di Indonesia. Cara bermain mancala sama dengan congklak yaitu menggunakan papan yang berrongga. Papan berongga ini harus diisikan beberapa biji-bijian.
Pemain harus bergiliran untuk mengambil dan memindahkan biji dari satu rongga ke rongga lainnya secara beruturan. Jika congklak dimainkan dengan papan yang berukuran sedang – mancala dimainkan dalam papan yang sedikit lebih besar! Biji-bijian yang dipakai juga terbuat dari bahan khusus.
Itulah 5 permainan tradisional Indonesia yang mirip dengan permainan luar negeri. Yuk, kita coba main salah satu dari permainan ini!