Home Artikel Kisah Waskito Jati, Anak Desa yang Diterima di Harvard !

Kisah Waskito Jati, Anak Desa yang Diterima di Harvard !

1
Kisah Waskito Jati, Anak Desa yang Diterima di Harvard !
facebook.com

Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil, sebuah kata-kata motivasi yang selalu dipegang teguh oleh waskito ketika menguatkan niatnya kuliah di luar negeri. Mendapatkan beasiswa luar negeri bisa dikatakan gampang-gampang susah, bagian tersulitnya kamu akan berhadapan dengan persiapan yang tidak semudah membalikan telapak tangan, Yah memang saat menghadapi TOEFL atau IELTS kita tidak boleh sembarangan untuk mempersiapkanya, motivation letter yang dibuat pun harus kamu buat seapik mungkin dan harus bersiap-siap bolak balik kampus demi meminta surat rekomendasi dosen, dan dari semua persiapan untuk melanjutkan studi akan lebih mudah jika kita bersungguh-sungguh dan memiiki niat yang kuat untuk meraihnya dan juga tentunya dibarengi doa seperti kisah yang dialami Waskito Jati yang berhasil mendapatan beasiswa di Harvard University, sebuah kampus terbaik di dunia, cerita dari perjalanan waskito meraihnya bisa diibaratkan seperti lagu Rhoma Irama, “Perjuangan dan Doa”.

  1. Waskito Jati memulai mimpinya Studi di kampus terbaik dunia sejak 7 tahun lalu disaat mimpinya dipanjatkan dalam Doa.

Saat Waskito masih menjadi siswa Madrasah Aliyah (MA) di Ali Maksum, Krapyak sekitar 7 Tahun yang lalu, waskito mulai untuk bermimpi melanjutkan studi di luar negeri, lebih spesifiknya Perguruan tinggi terbaik di Dunia, mimpinya saat itu hanya bisa dipanjatkan dalam bentuk doa, bahakan dia merasa bahwa mimpi tersebut dianggap terlalu berlebihan, dan walaupun merasa seperti itu waskito tetap teguh dengan mimpi dan pendirianya untuk mewujudkan menjadi nyata.

  1. Man Jadda Wajada, kata-kata dari sang kiyai yang semakin menguatkan Tekad Waskito, salah satunya dengan semakin Rajin belajar Bahasa Inggris.

Meski pada awalnya dia menganggap itu terlalu berlebihan, tapi dengan diawali dengan ketetapan niat, dan juga diilhami dari semnagat yang diberikan sang kiyai dengan kata Man Jadda Wajada sangat begitu mempengaruhinya  dalam meraih mimpi-mimpinya, menuntut ilmu di Madrasah Aliyah Ali Maksum salah satu titik balik dan menjadi bagian penting dalam hidup waskito jati, di tempat itulh dia pertama kali mempelajari lebih dalam tentang bahasa inggris, dan sampai akhirnya dia mengikuti lomba debat bahasa inggris dan mendapatkan pelatihan bahasa inggris yang semakin dalam,sampai akhirnya menjuarai kompetesi debat bahasa inggri tingkat DIY pada tahun 2008, tidak hanya itu dia pun berhasil mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat.

  1. Mengusahakan beasiswa kamu vukan hanya butuh mimpi, tapi usaha dengan berjibaku menghadapi sulitnya Tes GRE.

Melanjutkan studi di luar negeri pastilah kamu nantiny akan dituntut menguasai bahasa inggris secara fasih, waskito sangatlah beruntung karena sudah memiliki basic tersebut sejak lama, kemampuan basic bahasa inggris itulah yang membuat waskito berhasil mengikuti pertukaran pelajar ke USA, perjalanan waskito pun sempat memiliki jalan terjal di jenjang S1 sampai akhirnya dia melanjutkan kuliah S1 nya di UIN sunan kalijaga di Yogyakarta Dengan jurusan Jinayah Siyasah di fakultas Syariah. Sampai lulus dengan IPK 3.8.

Dan waskito pun semakin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris nya, jadi selain dia harus mengikuti IELTS yang memang sudh Rumit tapi juga GRE yang memiliki tingkat kesulitan yang berlipat dari IELTS, dari usaha keras yang pantang menyerah, waskito menghapal 25 kosakata dalam bahasa inggris setiap harinya, sampai pada akhirnya dia berhasil lolos tes GRE dengan hasil yang memuaskan.

4.Hingga akhirnya kabar gembira dari Harvard datang dan menerimanya sebagai mahasiswa.

. via www.facebook.com

Setelah berjuang memperjuangkan tes GRE yang memiliki tingkat kesulitan selangit, dan kekecewaanya ditolak Program LPDP, akhirnya kabar bahagia itu datang juga, pada awal maret 2016 waskito mendapatkan email dari University Of Chicago yang diterima di kampus tersebut dengan mendapat beasiswa sebagian, yakni hampir 50% biaya pendidikan, dan selang seminggu kemudia kebahagiaan itu semakin berlipat ketika dia berhasil diterima di Harvard University dan lebih membahagiakan lagi dia berhasil lulus dengan dibebaskan uang kuliah dan bahkan mendapatkan Uang saku.

5.latar belakang waskito bukan hanya cerdas di akademis tapi juga memiliki pengalaman organisasi yang mumpuni.

Ternyata seorang waskito tidak hanya memiliki prestasi di bidang akademik seperti IPK yang tinggi tapi juga segudang pengalaman organisasi yang banyaak, sederet prestasi non akademis berhasl diraihnya selain pertukaran pelajar ke Amerika serikat, juga volunteer pada bina antarbudaya chapter Yogyakarta, Presiden IYAA dan lainya, kamu juga bisa mengikuti jejak waskito yang memperkaya pengalaman organisasi bawa kuliah itu tidak melulu soal merebut nilai.

Dan akhir dari kebahagiaan dari waskito pun membuahkan hasil dengan diterima di program Master Of theological Studies (MTS) di Harvard Divinity school dengan jurusan Islamic studies. Disa akhirya menjadi potres seorang anak bangsa yang gigih mengusahakan mimpinya untuk meraih beasiswa ke luar negeri, yang ketika gagal LPDP sanggup menata hatinya dan bangkit kembali dan tidak gentar untuk mencobanya kembali, semoga cerita waskito ini menginspirasi kamu untuk memperjuangkan sebuah mimpi bahkan mimpi yang kamu anggap mustahil sekalipun.

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here