kamu para Beasiswa Hunter pasti sudah tidak asing lagi dengan TOEFL, yap tes TOEFL bertujuan untuk menguji kemmampuan kamu di bahasa Inggris, dan mendapatkan skor Tinggi saat TOEFL itu sangatlah sulit apalagi jika tujuan kamu adalah untuk apply beasiswa pasti target kamu setinggi langit.
Tapi tahukah kamu kalau tren belakangan ini kalau penyelenggara Beasiswa sudah tidak menyertakan TOEFL dan TOEFL sebagai syarat utama sudah tergeser, kamu mungkin masih asing International English Language Testing System atau IELTS. Gampang nya gini guys, TOEFL itu Amerika-sentris sedangkan IELTS lebih ke Britania-sentris, kecuali memang tujuan beasiswa kamu memang Hanya Amerika Serikat. Berikut tips yang bisa kamu aplikasikan ketika akan melaksanakan tes IELTS.
- IELTS lebih populer tetapi juga lebih mahal. Tapi itu investasi wajib bagi pemburu besiswa! Pastikan tdak sia-sia karena kurang persiapan.
IELTS ataupun TOEFL sama-sama dibandrol dengan harga dollar, jadi berapa harga dari tarif tes IELTS ini akan sangat tergantung dari nilai tukar mata uang pada saat kamu mendaftar. TOEFL sendiri memang sebenarnya sudah berharg mahal. TOEFL Internet-based Test atau iBT memiliki harga di kisaran USD 180-190. TOEFL Institutional Testing Program atau ITP, memang lumayan lebih murah yaitu sekitar antara USD 30-40.
Sementaraitu IELTS yang sedang populer di kalangan peyelenggara beasiswa tersebut tarifnya mencapai USD 220. Mau akhirnya kamu memutuskan mengambil tes IELTS, TOEFL iBT, atau hanya ITP, semuanya pun harus mengeluarkan biaya. Jadi, ya sudah seharusnya kamu mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Tapi karena mungkin IELTS lebih mahal dibanding yang lain, persiapanmu harus lebih ekstra. Jika nilai tak memuaskan atau bahkan tidak mencapai band score atau nilai keseluruhan rata-rata yang biasanya dipatok oleh penyelenggara beasiswa yaitu 6,5, masa iya kamu mau menghabiskan USD 220 lagi untuk daftar lagi?
- IELTS berpusat pad standarisasi dari persemakmuaran Britania raya, yang memiliki aksesn listening berbeda denagn TOEFL.
Disamping Harga, salah satu perbedaan terbesar antara TOEFL dengan IELTS adalah listening nya, karena aksen bahasa inggris di tiap pertanyaan nya sangat berbeda, aksen dari Negara persemakmuran Britania seperti Australia, New Zealand dan Inggris akan bergantian muncul di setiap topic pertanyaan, jadi supaya kamu gak panic dengan listening IELTS ada baiknya kamu sering-seringin nonton film dari Australia atau yang beraksen Inggris Britisth, salah Satunya Harry Potter.
- Tes Speaking IELTS juga Berbeda karna kamu akan berhadapan langsung denga Native Speaker.
Secara keseluruhan IELTS Memang lebih sulit dari TOEFL terlebih jika kamu Masih belum terbiasa dengan Format tes nya, karena mungkin selama ini kamu lebih fokus dengan latihan Tes TOEFL, slah satu tahapan kompetensi yang diteskan IELTS yang mengharuskan kamy berhadapan dengan native speaker dalam tes listening IELTS.
Tapi dengan Hati yang tenang kamu bisa kok melalui tahapan ini, lagi-lagi persiapan yang matang menjadi kunci nya, dengan keteangan kamu akan tenang menjawab pertanyaan, karena ada jeda berpikir dengan menyusun stratei dari pertanyaan yang ditanyakan, latihan yang kamu lakukan untuk tahapan ini kamu harus rajin ngomong ke diri sendiri menggunakan segala bahasa inggris yang kamu kuasai dengan berlatih sepeti itu selain melatih kecakapan juga akan melatih kepercayaan diri kamu.
- Berbeda dengan soal TOEFL, Soal Reading ILETS semuanya tentang pengetahuan yang kamu Punya jadi tidak hanya membaca tetapi kamu harus paham Sepenuhnya.
Dengan faktor kesulitan nya yang beragam ini yang membuat Tes IELTS popularitasnya semakin tinggi di kalangan penyelenggara Beasiswa, karena dari penyaringan yang sulit biasanya bibit yang unggul akan muncul, Reading IELTS yang seringkala disangka tidak berbahaya ternyata justru jadi momok terbesar yang menakutkan.
Pertanyaan pada tahapan reading IELTS ini tidak menanyakan Informasi sederhana yang jelas tertera pada artikel bacaan yang tersedia tapi makna tersirat yang terkandung dari bacaan yang harus kamu pahami sepeuhnya jadi selain baca dan tahu artinya kamu pun harus punya pemahaman yang mendalam.
- Tahapan Writing tidak hanya sekedar mengetes kamu menulis bahasa inggris tapi tes Writing IELTS ingin memastikan kamu dalam menulis Tesis.
Salah satu rasa takut terbesar para penerima beasiswa yang melanjutkan studi di peruruan tinggi luar negeri adalah untuk bisa menyelesaikan Tesis nya secara baik dan tepat waktu karena jangka waktu beasiswa biasanya terbatas dan menyegerakan kita untuk cepat lulus, oleh karena itu kemampuan menulis tesis sepenuhnya menggunakan bahasa inggris, selama ini orang yang memiliki TOEFL tinggi tetapi penulisan Writingnya buruk dan tidak ilmiah.
Inilah yang kemudian diperbaiki dengan tes writing IELTS, bujkan sekedar mengekpresikan ide dalam bentuk sebuah tulisan tapi writing IELTS terbagi menjadi dua bagian yang pertama kamu harus mampu untuk menyelesaikan sebuah data dalam bentuk grafik, table atau diagram, dan bagian kedua kamu akan diminta untuk menuliskan Argumentasi alasan kamu dengan lengkap.
Dan Aturan dari penilaian yang cukup kku juga akan menambah kesulitan dalam tahapan ini, jadi kamu harus kenali betul aturan dan penilaian Writing dalam tes IELTS dari panjang tulisan sampai kata apa saja yang harus ada di paragraph bagian pertama, itu semua memiliki formula yang bisa kamu hadapi kok guys, kamu bisa latihan secara online dari penyedia pelatihan IELTS online dan juga berlatih dengan membeli Buku pelatihan Khusus IELTS.
Dan jangka waktu dua minggu sebelum Tes IELTS pastikan kamu latihan soal lima jam dalam sehari, waktu selama dua minggu tersebut dibilang cukup untuk mematangkan persiapanmu dalam menghadapi serangkaian ujian IELTS, pastikan juga untuk latihan menyelesaikan soal terlebih dahulu dan juga ukur kemampuanmu, kelemahanmu di bagian Listening, speaking, writing atau reading, dan cek juga progress perkembangan kamu perhari nya.semoga tips ini bermanfaat yah guys!