Conditional sentence atau yang juga dikenal sebagi if clause adalah sebuah kalimat pengandaian. Kalimat ini berisikan kalimat pengandaian kita akan suatu hal yang disertai dengan konsekuensinya.
Secara umum, kalimat pengandaian ini memiliki rumus:
If-Clause + Main Clause
Kalimat pengandaian konsekuensi/akibat dari if clause
Adapun fungsi lain dari kalimat ini adalah untuk mengungkapkan sesuatu yang belum terjadi, berandai-andai, berimajinasi, dan juga membayangkan jika suatu hal terjadi.
Conditional sentence ini memiliki beberapa tipe yang bisa kita pelajari lebih jauh lagi.
Untuk informasi lebih lengkapnya , yuk kita bahas satu persatu!
Conditional Sentence Type Zero
Tipe pertama dikenal sebagai conditional sentence type 0 atau zero. Tipe yang satu ini adalah tipe kalimat pengandaian yang berisikan fakta (general truth), fakta ilmiah, ataupun hal yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Conditional sentence type zero ini menggunakan simple present dalam membentuk pola kalimatnya.
Pola: If + Simple Present, Simple Present
Example:
If it rains, the trees get wet.
Jika hujan, pohon-pohon akan basah.
Conditional Sentence Type One
Tipe yang selanjutnya adalah conditional sentence type one. Tipe ini adalah kalimat pengandaian yang berisikan suatu hal yang terjadi di masa depan. Pada pengandaian tipe ini, kemungkinan hal tersebut terjadi sangat besar. Sehingga kalo kamu mengatakan sesuatu yang sangat memungkinkan terjadi, kamu akan menggunakan tipe ini.
Conditional sentence type one menggunakan simple future dalam membentuk pola kalimatnya.
Pola: If + Simple present, simple future ‘Will’/ Imperative
Example:
If you study hard, you will pass the exam.
Jika kamu belajar dengan keras, kamu pasti akan lulus ujian.
Conditional Sentence Type Two
Tipe yang selanjutnya yaitu conditional sentence type two. Tipe ini adalah jenis kalimat pengandaian yang kemungkinan terjadinya sangat kecil, namun masih bisa terjadi. Hanya saja presentasi tidak mungkin terjadinya lebih besar dibandingkan kemungkinan terjadi. Tipe ini berguna untuk membentuk kalimat imajinasi atau khayalanmu.
Conditional sentence type two menggunakan simple past tense dalam membentuk pola kalimatnya. Namun pada penggunaan subjek orang pertama seperti I, he, she, dan juga it yang seharusnya menggunakan was harus menggunakan were.
Pola: If + simple past, would/could/might + bare infinitive
Example:
If I were you, I would be a president.
Jika aku adalah kamu, aku akan menjadi presiden.
Conditional Sentence Type Three
Jenis yang terakhir ini adalah conditional sentence type three. Tipe pengandaian yang satu ini adalah jenis kalimat yang paling tidak mungkin terjadi. Karena tipe kalimat ini merujuk kepada masa lalu yang telah terjadi. Tipe kalimat ini merujuk pada kalimat yang berharap agar suatu hal yang telah terjadi di masa lalu itu memiliki skenario yang lain.
Conditional sentence type three menggunakan past perfect dalam membentuk pola kalimatnya.
Pola: If + past perfect + would/could/should/might + have + past participle
Example:
If I had done my work, I would have been able to hang out with my friend now.
Jika saja saya sudah menyelesaikan kerjaan saya, saya sekarang bisa pergi bersama teman saya.
Nah! Sekarang kamu sudah mengetahui apa itu conditional sentence mulai dari pengertian, cara penggunaan, hingga contohnya kan? Sekarang kamu bisa berandai-andai menggunakan bahasa inggris, deh! Jangan lupa untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-harimu ya!